“PENGHALANG”

Perikop : Matius 7:1-5
Matius 7:3 “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?”
Pertanyaan yang muncul adalah Bagaimana mungkin orang yang matanya terhalang oleh balok bisa melihat selumbar di mata orang lain? Pasti jawabannya tidak. Jangankan selumbar segunungpun jika mata ditutup balok pasti tidak akan melihat apapun.
Inilah yang Tuhan ingin coba ajarkan kepada murid-muridNya bahwa setiap manusi perlu mengintropeksi diri bukan tugasnya menghakimi. Dengan mengintropeksi diri, setiap orang bisa melihat apa yang menjadi kekurangannya sehingga perlu menyingkirkan balok – balok penghalang bagi hidupnya.
Pada saat balok – balok itu sudah disingkirkan, adalah tugas orang tersebut untuk menyingkirkan selumbar –selumbar diorang lain melalui penginjilan bukan melalui penghakiman. Sehingga kita bisa bersaksi bagaimana kita menyingkirkan balok – balok tersebut didalam kehidupan kita.
Bagaimana saya bisa membantu orang lain mengeluarkan selumbar – selumbar penghalang kehidupan mereka sedangkan didalam kehidupan saya masih ada balok – balok penghalang. Bagaiman saya bisa bersaksi kepada orang lain tentang Yesus, jika saya sendiripun tidak punya pengalaman bersama dengan Yesus.

Tanda anak-anak Allah – LA

I Yohanes 3:1-24 [Anak-anak Allah; Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru; Keyakinan di hadapan Allah]

Ada dua tanda, menurut Rasul Yohanes, yang membedakan antara anak-anak Allah dan anak-anak Iblis, yaitu:

1. Berbuat kebenaran

2. Mengasihi saudara

Berbuat benar adalah menaruh pengharapan kepada-Nya dan menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci (ay 3).

Mengasihi saudara adalah berbagi harta duniawi dengan saudara yang menderita kekurangan. Mengasihi saudara bukan hanya dengan perkataan melainkan juga dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Janji Tuhan kepada saya:

Bila saya berbuat kebenaran, maka apa saja yang saya minta, akan saya peroleh dari pada-Nya.

Janji saya hari ini:

Seorang saudara telah menipu saya dan merugikan saya secara materi dalam jumlah yang cukup besar. Saya akan tetap berbicara kepadanya dalam kasih dan tetap dalam kebenaran.

Seorang saudara yang lain membutuhkan bantuan saya. Walaupun saat ini saya tidak berada dalam keadaan yang menguntungkan oleh karena kerugian yang saya derita, tetapi bukan berarti saya tidak memperhatikan saudara yang lain yang sedang menunggu uluran tangan saya. Saya mau menjadi berkat bagi pelayanannya.

Nyanyian dikala musibah serta kesusahan menerpa

Ul 32:1-43

Sungguh sangat baik Tuhan kita. Dia mengetahui bahwa bangsa Israel akan menyimpang setelah mereka memasuki negri perjanjian yang melimpah susu madunya. Tuhan tau bahwa hatiNya akan disakiti dan dikhianati, tapi Tuhan tidak mebahan berkat, Dia tetap membiarkan bangsa Israel masuk ke negri perjanjian walaupun Dia tahu bahwa mereka akan berzinah dengan ilah lain.

Yang Tuhan persiapkan untuk hari-hari pengkhianatan itu adalah sebuah nyanyian, nyanyian itu adalah nyanyian yang memberikan kesaksian mereka bahwa mereka telah menyimpang. Oleh karena menyimpang, maka mereka mendapatkan segala malapetaka dan kesusahan.

Bagaimana dengan saya? Sering kali saya menyalahkan Tuhan atas hal-hal buruk yang terjadi dalam kehidupan saya. Perikop ini benar-benar mengingatkan dan mengajarkan saya untuk bercermin atas segala kesusahan yang terjadi.

Mungkin malapetaka dan kesusahan itu terjadi karena saya telah berubah setia kepada Allah. Malapetaka dan kesusahan itu sesungguhnya adalah panggilan Allah untuk datang kepadaNya dan untuk memperbaiki diri saya,,

Maranatha,,

Kasih Bapa

2 Samuel 18

Daud sangat mengasihi anaknya yang telah memberi tak dan berniat membunuhnya. Dia berduka atas kematian anaknya tersebut. Sungguh tak terduga dan besar kasihnya itu.

Catatan ini melambangkan kasih Bapa kita di surga. Dia begitu mengasihi saya terlepas dari berapa dosa dan pelanggaran yang telah saya lakukan. Hidup saya lebih berarti daripada kematian sebagai hukuman dosa saya.

Saya bangga Dan bersyukur memiliki TUHAN sekaligus Bapa seperti Dia. Yang perlu saya lakukan hari ini adalah membuka hati saya untuk menerima curahan kasih-Nya yang berlimpah itu.

Saya tidak sanggup melakukannya karena keberdosaan saya, tetapi Dia akan menyanggupkan saya melalui kuasa Roh Kudus. Oleh sebab itu pagi ini saya berdoa memohon kuasa untuk menerima kasih-Nya dan membagikannya kepada orang di sekitar saya hari ini.

Sent from my iPad